Mengenal Sistem Penggajian Karyawan Khusus UMKM

Update Harga Google Cloud Platform 2024

Usaha kecil menengah mulai menjadi sorotan karena menjamurnya para UMKM di Indonesia. Untuk sistem penggajian karyawan UMKM kerap dipertanyakan pula karena memiliki pengaruh besar terhadap bisnis UMKM itu sendiri.

Jika pembayaran gaji karyawan bermasalah biasanya akan mengganggu kelangsungan usaha itu sendiri. Satu hal yang pasti, pemberian gaji tidak boleh sembarangan. Ada peraturan termasuk juga adanya upah minimum yang berlaku di setiap daerahnya.

Pada dasarnya ada banyak sistem pemberian gaji untuk karyawan. Akan tetapi khusus untuk UMKM banyak yang memilih sistem penggajian dengan metode pro rata. Metode ini dipakai untuk penghitungan gaji karyawan baik yang baru masuk di pertengahan bulan atau yang belum bekerja selama satu bulan penuh.

Update Harga Google Cloud Platform 2024

Baca Juga: Yuk Ketahui Prosedur dan Poin Penting Sistem Penggajian Menurut UU

Sistem Penggajian Karyawan UMKM Bulanan

Sebelum pemberian gaji secara bulanan ada baiknya untuk mengetahui bagaimana pemberian gaji untuk karyawan harian bahkan perjamnya. Setidaknya dengan mengetahui seluruh sistem penggajian Anda bisa memilih mana yang lebih menguntungkan.

  1. Penggajian Per Jam Kerja

Sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam Kementrans cara penghitungan upah per jamnya yakni upah atau gaji dalam satu bulan ditambah tunjangan dibagi 173. Rumus penghitungan ini yang paling banyak dipakai dalam pemberian sistem gaji UMKM per jam kerja.

Update Harga Google Cloud Platform 2024

Rumusnya yaitu = 1/173 x gaji satu bulan

Asal mula angka 173 ini dari data rata-rata jam kerja karyawan setiap bulannya. Penjelasan semacam ini lebih rincinya lagi yakni dalam satu tahun ada 52 minggu. Dalam 1 minggu karyawan bekerja selama 40 jam. Dalam satu bulan terdapat 4,3 minggu (52 minggu/12 bulan).

Jadi, total jam kerja karyawan satu bulan adalah 173 jam karena dari hasil 40 jam x 4,33 minggu =173,3 lalu angkanya dibulatkan menjadi 173.

Sebagai contoh misalnya Ridho baru akan bekerja di perusahaan pada 15 November 2022. Gaji yang sudah tertera di kontrak kerjanya adalah Rp 3.500.000.

Jika dihitung lagi jumlah kerja dalam dari tanggal 15-30 November 2020, gaji karyawan yang terhitung adalah 14 hari kerja. Selama satu harinya bekerja dalam jangka 8 jam. Maka penghitungan gaji Ridho adalah:

Upah per jam: (1/173) x Rp3.500.000= Rp20.231

Jadi upah November 2022= 14 hari kerja x 8 jam x Rp20.231 = Rp2.265.872

  1. Penggajian Per Jumlah Hari Kerja

Sementara itu untuk rumus penghitungan gaji berdasarkan dengan jumlah hari kerjanya berbeda dari cara di atas. Cara yang bisa dilakukan adalah :

Upah per jumlah hari kerja= (Jumlah hari kerja yang sudah berjalan/jumlah hari kerja 1 bulan) x 1 bulan.

Contoh menggunakan data dalam contoh sebelumnya jadi Ridho akan mendapatkan gaji selama 14 hari kerja sebesar:

(14X25) x Rp3.500.000 = Rp1.960.000

  1. Penggajian Bulanan

Untuk gaji bulanan bisa disesuaikan dengan kesepakatan kontrak kerja di awal. Penetapannya sendiri harus sesuai dengan upah minimum di daerah tersebut atau bisa juga dengan menetapkan secara kekeluargaan.

Perusahaan yang menetapkan gaji sesuai dengan akad kekeluargaan biasanya lebih fleksibel. Gajinya akan disesuaikan dengan kondisi perusahaan atau UMKM yang diikuti. Bahkan tak menutup kemungkinan jumlah gaji yang diberikan di bawah upah minimum daerah yang berlaku.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Gaji Karyawan Toko?

Pembagian Jenis Gaji Karyawan UMKM

Karyawan UMKM ada yang memiliki skema gaji layaknya perusahaan besar. Pemilik UMKM akan terbantu jika mengetahui bagaimana sistem penggajian karyawan yang tepat di atas dan juga bisa meningkatkan keuntungan usahanya. Berikut jenis pembagian gaji karyawan UMKM:

  1. Komisi

Skema yang satu ini sangat sering dipakai bagi pelaku UMKM yang tak mau rugi. Di sisi lain karyawan juga lebih menguntungkan dibandingkan dengan memberikan gaji bulanan yang bisa naik turun tanpa disangka.

Disini semua yang terlibat harus diberikan gajinya termasuk di dalamnya pemilik UMKM. Gajinya juga harus  sesuai dengan kondisi usahanya sendiri. Jika sedang meningkat pesat maka otomatis omzet usaha juga ikut meningkat hingga komisi karyawan ikut meningkat.

Namun berbeda lagi jika kondisi omzet memburuk. Maka perusahaan akan memberikan gaji yang kecil. Karyawan yang bekerja dengan sistem komisi ini biasanya berlaku untuk karyawan yang berada di sales agency atau tim pemasaran.

Bagi pekerja yang suka tantangan kemungkinan sangat cocok bekerja dengan sistem penggajian komisi. Namun untuk pekerja yang ingin zona nyaman maka lebih baik kerja di kantornya tanpa mau lapangan sedang berantakan.

  1. Gaji Tetap 

Memberi gaji tetap bagi UMKM apalagi yang baru berdiri memiliki risiko tinggi. Terlebih jika setiap bulannya UMKM tersebut tidak bisa menunjukkan kondisi keuangan mereka yang stabil dan sedang dalam masa merintis.

Untuk menetapkan suatu gaji salah satu ketentuan pentingnya adalah UMKM sudah cukup kuat sehingga bisa membayar karyawan. Jika sebagai pemilik Anda juga terlibat dalam pekerjaan maka berhak juga mendapatkan gaji.

Cara mudah menentukan besarnya gaji yang bisa Anda terima yakni dengan melihat jenis bisnis dan kontribusi nyata sebagai pekerja. Beberapa pemilik bisnis dan para ahli dalam bidang keuangan memberikan saran jika gaji pemilik tidak boleh lebih dari 10% omzet per bulannya.

Namun untuk UMKM apalagi pemula jumlah ini masih belum tetap. Bahkan bisa diubah sewaktu-waktu hingga bisa benar-benar menemukan rumus yang tepat untuk penggajian karyawan.

  1. Gaji Kombinasi

Cara ini terbukti ampuh karena bisa dipakai untuk memperkirakan gaji yang bisa diterima bagi UMKM baik pemilik atau pekerja. Kombinasi kedua cara di atas menjadi solusi terbaik, yakni dengan memberi gaji bulanan juga memberikan komisi atau bonus insentif.

Sebagai pemilik UMKM biasanya bersemangat memberikan gaji yang terbaik untuk karyawannya, Karena UMKM yang sukses pastinya bukan berasal dari satu tangan namun karena kerja sama tim mulai dari pemilik hingga karyawannya.

Jika memilih gaji kombinasi maka sebagai pemilik bisnis coba belajar dahulu keuangan yang rinci. Jika sudah berhasil merincikan apa saja gaji yang harus dibayarkan maka pilih jenis mana yang cocok dengan lingkungan UMKM berdiri.

Pentingnya Pemberian Gaji yang Tepat

Gaji yang rutin diberikan dengan besaran yang sesuai memiliki dampak positif pada lingkungan sekitar sekaligus juga memberikan ruang untuk pekerja yang profesional. Maka ada timbul rasa keikhlasan bekerja dan keinginan menghasilkan yang terbaik.

Untuk memudahkan penghitungan dan pemilihan sistem gaji maka perlu satu staff yang mengatur keuangan di dalamnya. Setidaknya, bagian keuangan bisa membuat laporan rinci soal UMKM dan bisa menentukan bagaimana baiknya langkah dalam menggaji karyawan.

Memilih jenis mana yang cocok dipakai dalam menghitung gaji memang menyulitkan. Namun disarankan membagi hasil karena lebih bisa terbagi sesuai pemasukan dari omzet UMKM dan menguntungkan kedua belah pihak dengan sistem penggajian karyawan bagi komisi di atas.

Comments are closed.