Cara menghitung gaji perhari tidak bisa dikatakan sulit, namun jika tidak dikerjakan secara rinci bisa merugikan kedua belah pihak dari pekerja dan pemilik usaha. Gaji harian lebih sering diberikan kepada karyawan yang memilih untuk bekerja lepas.
Karyawan lepas hanya mengerjakan pekerjaan yang tidak tetap atau berubah dalam jangka waktu sesuai kebutuhan. Itulah kenapa penggajian karyawan lepas ini dengan menggunakan rumus tersendiri supaya tidak terjadi kesalahan.
Berbeda dengan jenis karyawan yang mendapatkan gaji bulanan. Pembayaran gaji karyawan harian berdasarkan dengan kehadiran, dengan begitu karyawan yang tidak masuk kerja tidak akan mendapatkan gaji pada hari ia tidak masuk kerja.
Baca Juga: Cara Menghitung Persentase Kenaikan Gaji Agar Tidak Salah
5 Cara Menghitung Gaji Perhari Secara Adil
Maksud adil dalam menghitung gaji ini bukan menyamaratakan gaji antara satu karyawan lepas dengan lainnya. Namun lebih kepada kesesuaian jam kerja dengan upah yang ditawarkan sehingga baik pekerja atau pemilik perusahaan tidak ada yang merasa dirugikan.
Sebelum masuk ke cara bagaimana menghitung gaji karyawan harian, alangkah lebih baiknya untuk membaca beberapa faktor di bawah ini yang jadi penentu gaji karyawan:
- Nilai pekerjaan. Disini besaran gaji dilihat dari segi rata-rata gaji di pasaran untuk satu jenis pekerjaan dan kualifikasi yang sama. Tempat bekerja juga menjadi pengaruh nilai pekerjaan sehingga gaji pada satu daerah dengan yang lain bisa berbeda.
- Skala upah. Disini maksudnya besaran gaji wajib sesuai dengan struktur dan skala upah yang sudah ditetapkan demi mencegah adanya kesenjangan satu sama lain.
- Kinerja karyawan. Disini yang jadi penilaian adalah seberapa produktif dan sebaik apa kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Karyawan dengan kinerja bagus dan kualitasnya juga bagus bisa mendapatkan gaji yang besar.
Ada yang perlu diperhatikan juga dalam menentukan gaji karyawan harian yakni potongan pajak penghasilan atau PPh 21 upah harian. Perusahaan atau pemberi kerja wajib memotong pajak penghasilan sehingga gaji yang diberikan pada karyawan harian adalah gaji bersih dikurangi pajak.
Untuk menghitungnya bisa menggunakan cara di bawah ini:
- Cari Tahu Tarif dan Dasar Pajak Pegawai Tidak Tetap
Harus tahu dulu berapa pajak yang wajib dibayarkan untuk karyawan tidak tetap. Setidaknya ketentuan yang berlaku untuk pajak pegawai tidak tetap atau lepas adalah
- Jika penghasilan sampai di angka Rp450.000 dan penghasilan satu bulannya Rp4.500.000 maka dipotong pajak.
- Jika penghasilan dalam sehari lebih dari Rp450.000 lalu penghasilan satu bulan sampai di angka Rp4.500.000 maka mendapat pajak 5% x (upah – Rp450.000).
- Jika penghasilan kumulatifnya sebulan lebih dari Rp4.500.000 maka mendapatkan pajak 5% x (upah – PTK sebenarnya).
- Penghasilan satu bulan lebih dari Rp10.200.000 berlaku tarif yang sesuai dengan pasal 17 Ayat (1) a UU Pajak Penghasilan.
Catatan tambahan :
PTKP sebenarnya = jumlah hari bekerja x PTKP sehari
PTK Sehari = PTKP setahun : 360 hari = Rp54.000.000 : 360 hari = Rp150.000
- Contoh Cara Penghitungan
Untuk kemudahan menghitung gaji hariannya maka bisa menggunakan pedoman pada ketentuan pajak yang sudah dijelaskan sebelumnya. Penghitungannya sendiri bisa dipahami lebih mudah menggunakan contoh berikut
Contoh 1 (upah harian belum sampai Rp450.000 : Seorang karyawan mendapatkan upah Rp150.000 bekerja selama 20 hari dalam satu bulan, maka penghitungan gajinya adalah 20 x Rp150.000 = Rp3.000.000.
Jika melihat contoh pertama gaji gaji belum sampai di angka Rp450.000 dalam satu hari dan dalam satu bulan belum lebih dari Rp4.500.000 maka gaji tersebut tidak memberikan pajak.
- Hitung Menggunakan Excel
Cara menghitung gaji perhari untuk karyawan tidak tetap selanjutnya bisa menggunakan perangkat Excel. Program Excel dalam dunia kerja memiliki fungsi sangat krusial karena perannya dalam mempermudah penghitungan dan juga memberikan catatan rapi agar mudah dibaca dan dilihat lagi mana bagian keuangan yang kurang cocok.
Saat menggunakan Excel juga wajib teliti saat memasukkan angka karena komputer bisa langsung mengidentifikasi angka secara langsung dan otomatis masuk penghitungan. Semakin jago dalam menggunakan Excel semakin minim risiko kesalahan penghitungan.
- Menghitung Gaji Sesuai dengan Jam Kerjanya Setiap Hari
Untuk penghitungannya sendiri bisa menggunakan rumus yaitu Upah per jam = 1/173 x upah satu bulan. Sebagai contoh jika setiap harinya menghabiskan 8 jam kerja dan 5 hari kerja dalam seminggu maka jam kerjanya bisa langsung dihitung selama 40 jam kerja.
Contoh kasusnya bagi karyawan pekerja lepas jika dihitung serta dengan pajaknya yaitu:
Budi adalah pekerja harian yang sudah bekerja selama satu bulan penuh. Setiap bulan Budi mendapatkan gaji kumulatif sebesar Rp 7.000.000 dan ia belum menikah sehingga tidak memiliki tanggungan baik anak atau istri.
Upah selama 1 tahun = 7.000.000 x 12 = 84.000.000
Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) = 54.000.000
Penghasilan kena pajak = 30.000.000
PPh 21 per tahun = 5% x 30.000.000 = 1.500.000
PPh 21 per bulan 1.500.000 /12 = 125.000
Gaji bersih 7.000.000 – 125.000 = 6.875.000
Jadi setiap bulan Budi akan menerima gaji bersih sebagai karyawan lepas sebesar Rp6.875.000. Namun gaji tersebut masih mungkin terkena potongan apabila Budi absen karena sistem penghitungan gajinya secara harian.
- Menggunakan Aplikasi Khusus
Sebenarnya jika ingin cara yang lebih mudah lagi saat ini sudah tersedia banyak aplikasi menghitung gaji, mulai dari per jam hingga harian. Aplikasi ini memudahkan perusahaan untuk menghitung gaji karyawan dengan mudah.
Ada lebih dari satu aplikasi yang tersedia sehingga bebas memilih mana saja yang sesuai. Bahkan jika perlu perusahaan memiliki aplikasi buatan sendiri yang mungkin untuk memudahkan para pekerjanya dalam urusan penghitungan gaji.
Baca Juga: Potongan Gaji Karyawan yang Harus Kamu Ketahui
Kekurangan Bekerja dengan Sistem Harian
Saat ini pekerja harian menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat yang mempunyai jiwa bebas dan keinginan untuk tidak diatur saat bekerja. Namun sebagai pekerja harian ada saja kekurangan yang dirasakan sehingga sangat perlu untuk dipertimbangkan.
Paling pentingnya pekerja harian tidak memiliki kontrak kerja tetap sehingga perusahaan atau pemberi kerja bisa memberhentikan sewaktu-waktu jika sudah tidak diperlukan dan memanggil kembali jika ada pekerjaan lagi.
Fakta ini menjadi sebuah duka bagi pekerja harian. Selain itu jika ada absen dalam bekerja, gaji yang didapatkan tidak full berbeda dengan pekerja dengan gaji bulanan yang mendapatkan gaji bulanan full setiap bulannya meski ada satu atau beberapa hari absen.
Semua pekerjaan memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. Untuk pekerja harian memang ada risiko pekerjaan dicabut sewaktu-waktu jadi pertimbangkan dengan matang jika ingin ambil pekerjaan tersebut. Cara menghitung gaji perhari di atas bisa jadi pedoman juga apakah tempat bekerja yang dipilih memberikan gaji yang sesuai perharinya.
Comments are closed.