Cara Menghitung Gaji Karyawan Bulanan di Perusahaan Kecil

Update Harga Google Cloud Platform 2024

Untuk menghitung gaji karyawan bulanan biasanya dibagi menjadi dua bagian terlebih dahulu, yakni karyawan tetap dan tidak tetap. Terkait cara menghitung gaji karyawan bulanan terdapat rumus yang harus digunakan supaya bisa lebih terperinci lagi dan tidak meleset.

Gaji adalah kewajiban yang sangat penting untuk dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi hak karyawannya. Untuk itulah penting bagi perusahaan untuk tahu cara penghitungannya sesuai dengan kebutuhan dan hak karyawan, begitu pula dengan perusahaan kecil.

Proses penghitungan gaji terdapat banyak hal yang harus dipertimbangkan. Sebagai contoh nilai yang dimiliki oleh karyawan hingga struktur skala upah hingga kemampuan perusahaan itu sendiri untuk memberikan tawaran gaji pada karyawan.

Update Harga Google Cloud Platform 2024

Untuk lebih mempermudah menghitung dan juga jadi gambaran, bisa dilihat dalam penjelasan berikutnya di bawah ini.

Cara Menghitung Gaji Karyawan Bulanan dan Juga Contohnya

Hal mendasar yang perlu jadi perhatian ialah mengetahui bagaimana komponen gaji karyawan. Sebagai contohnya adalah penghitungan gaji karyawan, dan juga tahu tentang bagaimana sistem penggajian yaitu gaji pokok.

Gaji pokok ialah imbalan yang menjadi kewajiban untuk dibayarkan bagi perusahaan kepada pekerjanya untuk tingkatan dan jenis pekerjaan yang jadi disepakati sebelumnya. Baik perusahaan maupun karyawan keduanya harus menyepakati jumlah yang dikatakan sejak awal.

Lalu bagaimana dengan upah minimum yang wajib diberikan, apakah sama dengan gaji pokok?. Gaji pokok dan upah minimum ialah dua hal yang berlainan namun saling berkaitan.

Update Harga Google Cloud Platform 2024

Bisa dikatakan jika gaji pokok ialah komponen penyusun upah minimum yang artinya adalah minimum sebagai tolak ukur perusahaan untuk memberikan upah layak pada karyawan. Di tiap daerah ada upah minimum yang harus dibayarkan dan jumlahnya berbeda-beda.

Gaji pokok penghitungannya dengan cara proporsional sesuai dengan skala yang sudah menjadi ketetapan aturan pemerintah dan juga kebijaksanaan perusahaan. Jika digolongkan dengan jabatan, frekuensi dan intensitas pekerjaan ataupun nilai dari pekerjaan itu sendiri.

Yang dimaksud dengan nilai pekerjaan biasanya sesuai dengan kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja dan juga faktor geografis. Sebagai contohnya adalah perusahaan akan menawarkan gaji berbeda dengan kualifikasi pendidikan sama namun punya pengalaman yang berbeda.

Namun perlu diingat jika tiap perusahaan punya skala upah yang harus diterapkan dan tentu sesuai dengan aturan pemerintah. Skala upah ini dikaitkan erat dengan kemampuan perusahaan untuk membayar gaji sesuai dengan jabatan dan kemampuan yang dimiliki.

Jika sebagai pemilik perusahaan maka Anda harus mengukur kemampuan perusahaan Anda dalam memberikan penawaran gaji. Lakukan trade off sebagai contohnya mengurangi kualifikasi dan spesifikasi skill serta memiliki kelengkapan gaji pokok dan paket kompensasi ataupun bonus.

Penyesuaian gajinya juga harus didasari dengan kontribusi sebuah posisi terhadap perusahaan. Semakin vital posisi tersebut maka gaji yang ditawarkan oleh perusahaan besaran gajinya harus lebih meningkat lagi.

Berikut contoh penghitungan gaji karyawan tetap bulanan :

Andi adalah karyawan tetap dalam sebuah perusahaan A dengan upah di setiap bulannya Rp 5.000.000. Ketika masuk kerja Andi belum menikah dan tidak punya tanggungan apapun, jadi untuk menghitungnya:

Upah bulanan : 5.000.000

Biaya jabatan 5% x 5.000.000 = -250.000

Gaji bersih setiap bulan = 4.750.000

Jika ingin menghitung dalam satu tahun maka 12 x 4.750.000 = 57.000.000

Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) = 54.000.000

Penghasilan kena pajak (PKP) = 3.000.000

Pph 21 terutang 5% x 3.000.000 = 150.000

PPh 21 setiap bulan 150.000/12 = 12.500

Gaji yang harus dibayarkan perusahaan = 5.000.000 -12.500 = 4.987.500

Berbeda dengan gaji karyawan tidak tetap yang setiap bulannya gaji yang didapatkan bisa dihitung menggunakan contoh berikut :

Budi adalah karyawan lepas yang bekerja dalam satu bulan penuh. Upah bulanannya sebesar Rp 7.000.000 dan ia belum menikah sehingga tidak ada tanggungan.

Upah setahun 7.000.000 x 12 = 84.000.000

Penghasilan tidak kena pajak (PTKP) = 54.000.000

Penghasilan kena pajak = 30.000.000

PPh 21 per tahun = 5% x 30.000.000 = 1.500.000

PPh 21 per bulan 1.500.000 /12 = 125.000

Gaji yang dibayarkan 7.000.000 – 125.000 = 6.875.000

Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Prorata Berdasarkan Jam dan Hari

Cara Menghitung Gaji Karyawan Bulanan dengan Aplikasi

Terdapat beberapa aplikasi yang bisa mempermudah perusahaan untuk menghitung gaji karyawan setiap bulanannya. Biasanya aplikasi tersebut menampilkan pengelolaan gaji ataupun payroll yang bisa memudahkan penghitung gaji.

Keunggulan jika menggunakan aplikasi setidaknya menghindarkan kesalahan hitung dan mempercepat penghitungan. Waktu yang dihabiskan untuk menghitung gaji bisa lebih efektif dan efisien sehingga bagian keuangan tidak terlalu banyak melakukan kesalahan.

Salah satu aplikasi yang memudahkan penghitungan dan bukan menjadi rahasia umum lagi adalah Microsoft Excel. Hal yang wajib dilakukan adalah memasukkan semua data komponen gaji yang didapatkan oleh karyawan.

Sebagai contohnya gaji karyawan di perusahaan yang mendapatkan upah Rp200.000 setiap harinya. Karyawan tersebut bekerja selama satu bulan sebanyak 25 hari kerja maka cara menghitungnya adalah dengan rumus =A2*B2 .

Cara di atas adalah cara paling sederhana dan mudah. Namun jika ingin memasukkan komponen di luar gaji pokok maka rumus yang harus dipakai untuk menghitung gaji karyawan memakai aplikasi yang sama akan berbeda.

Caranya dengan memasukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia. Pahami beberapa rumus yang akan berfungsi dengan maksimal seperti VLOOKUP, HLOOKUP dan rumus dasar lainnya yang biasanya dipakai dalam workbook excel dan sheet work yang saling punya kaitan.

Namun jika memang kurang menguasai rumus Excel yang terkesan rumit maka bisa dengan cara manual. Langkahnya yakni dengan memasukkan semua data dengan manuall lalu jumlahkan seluruh komponen dengan rumus tambah Excel.

Cara hitung gaji karyawan memakai rumus excel yaitu dengan menambahkan angka-angka yang dituliskan di dalam tabel mulai dari B2+C2+D2.

Kekurangan cara hitung gaji manual ini memakan waktu yang lebih lama. Apalagi untuk penghitungan gaji karyawan tidak tetap yang diberikan oleh suatu perusahaan ditambah lagi dengan komponen gaji di luar gaji pokok yang harus dimasukkan dalam penghitungan.

Kesalahan dalam penghitungan gaji menjadi hal yang fatal karena gaji karyawan adalah hal yang sangat sensitif. Salah satu tujuan utama para pekerja itu datang untuk bekerja ialah mengharapkan gaji yang sesuai dan bayaran tepat waktu.

Wajar jika akhirnya perusahaan tak memudahkan untuk meloloskan karyawan yang mendaftar di staff keuangan. Kriteria yang harus dipenuhi sangat banyak dan tentunya seleksinya ketat karena urusan uang sangat krusial.

Sistem dan juga metode pembayaran memiliki perbedaan yang kadang membuat HRD kebingungan. Untuk itulah banyak perusahaan memilih cara menghitung gaji karyawan bulanan dengan cara digital memakai aplikasi tertentu berupa payroll atau setidaknya memakai bantuan Excel.

Comments are closed.