Cara menghitung gaji karyawan usaha kecil tetap harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Cari tahu langkah menentukan salary dengan berbagai metode di sini.
Pemilik small bisnis seringkali mengalami kendala saat menentukan gaji karyawan. Lantaran pendapatan yang diraih belum besar jadi bingung memberikan upah yang pas, tetapi tak memberatkan. Ingin tahu lebih lanjut? Simak pembahasan berikut.
Daftar Isi
Sekilas tentang Perhitungan Gaji Karyawan
Dalam menentukan gaji ada beberapa variabel yang dijadikan sebagai bahan perhitungan. Anda harus memilih dulu metode apa yang ingin dipakai untuk menentukan besaran upah ke karyawan.
Apakah berdasarkan jam kerja, bulanan, harian atau omset jualan sehingga bisa disesuaikan dengan formula masing-masing.
Melansir dari Liputan 6, pemberian upah untuk usaha mikro diatur dalam pasal 90B UU Cipta Kerja tahun 2020 yang menyatakan penetapan gaji didasarkan atas kesepakatan antara pemilik usaha dengan pekerjanya.
Namun, nominalnya tidak boleh kurang dari rata-rata konsumsi masyarakat berdasarkan data dari lembaga statistik.
Adapula yang menyebutkan bahwa upah tidak boleh lebih rendah dari bayaran per jam yang ditentukan.
Cara Menghitung Gaji Karyawan Usaha Kecil
Pemilik usaha kecil seperti jasa sewa tenda hajatan, biasanya memiliki pekerja lepas untuk mengambil dan mencuci peralatan makan yang kotor. Atau usahawan katering yang memerlukan jasa kurir untuk angkut makanan ke tempat tujuan.
Anda dapat menggunakan penggajian berdasarkan berapa lama durasi karyawan bekerja.
Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor KEP.102 tahun 2004 pasal 8, cara menghitung gaji per jam yaitu 1/173 dikalikan dengan total upah dalam sebulan. Perhatikan pembahasan berikut.
Misalkan seorang tukang cuci piring acara hajatan ditawarkan gaji Rp2.000.000 dan harus bekerja 15 jam untuk melayani para tamu yang hadir. Maka perhitungannya 1/173 dikalikan Rp2.500.000 sama dengan Rp14.450 per jam. Apabila dikalikan dengan durasi Ia bekerja berarti total yang didapatkan sekitar Rp216 ribuan.
Bagaimana Cara Menghitung Bayaran Harian?
Pekerjaan yang dibayarkan harian misalnya tukang bangunan, penjaga toko pakaian, admin online shop bisa juga freelancer industri kreatif. Pekerjaan jenis ini dilakukan pada kondisi dan musim tertentu.
Pembayaran dilakukan berdasarkan banyaknya hari kerja dan besaran gaji bulanan yang telah. Total hari kerja ada 25 dalam sebulan bagi Anda yang menerapkan 6 hari kerja dan 1 hari libur. Sementara bagi UMKM yang menerapkan 5 hari kerja maka total hari produktif adalah 21.
Sistem pembayaran ini menggunakan rumus jumlah hari kerja yang dijalani dibagi dengan jumlah hari kerja sebulan kemudian dikalikan gaji dalam sebulan.
Misalkan, seorang freelancer sosial medis spesialis bekerja selama 20 hari dengan gaji sebulan Rp4.000.000. Maka jika dihitung 20/25xRp4.000.000= 3.600.000 sebelum pemotongan pajak Pph.
Cara Menentukan Gaji Karyawan Sebulan
Perhitungan gaji bulanan bagi pekerja dibagi menjadi 2 yaitu karyawan tidak tetap dan tetap. Khusus karyawan tidak tetap, Anda dapat menggunakan formula seperti di atas. Namun, untuk pegawai tetap, rumus perhitungannya agak berbeda.
Karyawan tetap umumnya memiliki upah tambahan berupa tunjangan kerja, kesehatan, dan sebagainya. Ini bisa Anda masukkan apabila memiliki budget yang cukup.
Pada UMKM dengan omset lumayan, cara menghitung gaji karyawan bulanan yaitu sebagai berikut.
- gaji pokok Rp2.200.000,
- tunjangan BPJS Kesehatan Rp80.000, dan
- tunjangan BPJS Ketenagakerjaan Rp124.000-,
Apabila di total maka penghasilan awal menjadi Rp2.404.000. Potongan iuran BPJS Kesehatan Rp100.000 dan Ketenagakerjaan Rp180.000 dengan total Rp280.000. Alhasil gaji yang didapat karyawan yaitu Rp2.404.000- Rp280.000 menjadi Rp2.124.000.
Apabila gaji pokok yang ditawarkan di atas Rp4.500.000 maka total gaji setelah potongan harus dipotong lagi dengan pajak pendapatan hasil.
Formula Menghitung Gaji berdasarkan Pendapatan
Menghitung pembayaran upah juga berlaku menggunakan omzet penjualan. Apabila Anda pengusaha yang mendapatkan keuntungan dari penjualan barang atau jasa, maka bisa memberikan gaji berdasarkan hasil persentase penjualan.
Cara menghitung gaji karyawan berdasarkan omset umumnya adalah 15 atau 20 persen dari pendapatan kotor alias Bruto.
Melansir dari Gadjian, gaji minimal yang diberikan 50 persen dari jumlah konsumsi masyarakat yaitu Rp2.257.000. Sementara jumlah upah minimal Rp1, 3 jutaan.
Apabila omset per bulan Rp50.000.000 dan ingin menggunakan 15 persen untuk menentukan upah pegawai maka omset yang digunakan untuk membayar pekerja adalah Rp7.500.000.
Jumlah tersebut bisa dialokasikan untuk merekrut satu orang atau dibagi untuk 2 karyawan dengan masing-masing mendapat Rp3.750.000.
Menghitung Gaji Pegawai Probation dengan Prorata
UMKM dan small business online kerap membutuhkan pegawai di pertengahan bulan untuk menunjang kegiatan operasional. Baru bekerja kurang dari sebulan, berapa gaji yang pantas diberikan?
Perhitungannya cukup mudah mengaplikasikan rumus harian. Jumlah hari kerja yang sudah dijalani dibagi dengan total hari kerja yang berlaku. Kemudian, dikalikan gaji per bulan.
Misalnya Mina baru masuk selama 15 hari dan digaji Rp3.400.000 per bulan. Maka tinggal 15:25xRp3.400.000 = Rp2.040.000.
Contoh Kasus Perhitungan Gaji Karyawan dengan Berbagai Cara
Pasca mengetahui beberapa metode menentukan upah untuk pegawai, kini saatnya langsung praktek agar lebih memahami. Berikut ini tersedia beberapa contoh kasus bisa Anda amati.
1. Aminah bekerja di toko roti sebagai pekerja lepas yang dibayar per jam hanya untuk mencuci peralatan masak yang kotor. Ia masuk selama 20 hari dalam sebulan dengan waktu kerja 5 jam dan ditawari gaji paling besar Rp2.000.000. Maka, berapa upah yang berhasil didapatkan?
Jawabannya 1/173 dikali Rp2.000.000 = Rp11.560. Jika dikalikan dengan durasi bekerja yakni 5 jam berarti upah per jam Aminah adalah Rp57.800 dikalikan lagi selama 20 hari menjadi Rp1.156.000.
2. Yuda adalah freelancer mc di perusahaan rintisan baru dengan gaji perbulan Rp3.000.000. Ia bekerja selama 21 hari sedangkan total hari produktif di kantornya selama 25 hari.
Jika diakumulasikan berapa jumlah gaji yang didapat? Jawabannya sederhana yakni 21/25 dikali Rp3.000.000 menjadi Rp2.520.000.
3. Regita diterima kerja di online shop dengan omset per bulan Rp100.000 juta. Berdasarkan ketentuan pengupahan didapat dari 15 persen bruto yang penghasilan kotor.
Perhitungannya sebagai berikut Rp100.000 x 15 persen = Rp15.000.000. Jumlah ini adalah total omset yang akan digunakan untuk membayar gaji pegawai. Bisa disalurkan untuk satu orang dengan level tertentu, tetapi bisa juga dibagi untuk beberapa karyawan dengan pembagian minimal Rp1,3 juta.
Setelah tahu cara menghitung gaji karyawan usaha kecil, nggak perlu pusing lagi saat akhir bulan tiba. Anda bisa melakukan perhitungan dengan rumus di atas tanpa khawatir melanggar peraturan tentang pengupahan pekerja yang berlaku.
Comments are closed.