Pernah mendengar kalimat “Di balik harta yang kita miliki terdapat hak rezeki orang lain”? Itu berasal dari ajaran islam yang mulia. Dari sini, Anda sebagai umat muslim didorong untuk mengeluarkan sedekah dari gaji yang didapat. Lalu, berapa persen sedekah dari gaji? Langsung saja simak penjelasan di bawah ini.
Daftar Isi
Mengenal Sedekah Gaji
Menurutkan pada fatwa MUI—Majelis Ulama Indonesia gaji atau penghasilan yang disebutkan ialah upah, jasa, honorarium dan lainnya yang didapatkan secara halal dari pekerjaannya, baik itu karyawan, wirausaha, dokter, konsultan serta pekerjaan lainnya.
Sedekah gaji atau lebih tepatnya disebut dengan zakat mal atau zakat harta adalah sebagian harta yang harus disisihkan dari pendapatan yang diterima.
Zakat mal bisa dikatakan wajib hukumnya untuk dikeluarkan, jika telah melewati nishabnya. Yang dimaksud dengan nishab adalah batasan minimal harta yang wajib dikenakan zakat.
Aturan terkait sedekah atau zakat dari gaji yang diterima dan harus dikeluarkan telah diatur sebagaimana dalam firman Allah SWT. Tepatnya aturan ini telah tercantum pada surah Al-Baqarah ayat 267 yang berbunyi sebagai berikut ini:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.
Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Al-Baqarah Ayat 267)
Yang mana disini dijelaskan hitungan berapa persen gaji untuk sedekah atau kadar zakat penghasilan yang dikeluarkan yakni adalah sebagian atau tepatnya bernilai 2,5%.
Berikut Cara Menghitung untuk Mengetahui Berapa Persen Sedekah dari Gaji
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sedekah atau zakat penghasilan ini dapat ditunaikan jika dalam 1 bulan mencapai nishab. Namun jika tidak, maka dapat dikumpulkan selama setahun dan dihitung untuk zakatnya.
Berapa persen sedekah dari gaji bulanan? Dalam menghitung jumlah sedekah atau zakat pendapatan maka Anda bisa menghitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ini:
2,5% x Jumlah Penghasilan dalam 1 Bulan =
Dengan rumus di atas Anda dapat mengetahui jumlah persen gaji yang harus disedekahkan .
Misalnya, seseorang bekerja dengan memiliki penghasilan sebanyak Rp. 10.000.000 ( sepuluh juta rupiah) maka berapa persen gaji yang harus disedekahkan?
Dalam menemukan jawabannya Anda bisa menghitungnya dengan menggunakan rumus di atas, yakni:
2,5% x 10.000.000 = 250.000
Maka sedekah yang harus dikeluarkan dari gaji sebesar Rp. 10.000.000 ialah 250 ribu rupiah.
Contoh lain yang bisa diterapkan: hari ini harga emas memiliki nilai Rp. 800.000 per gram, maka nishab zakat atau sedekah penghasilan dalam satu tahunnya ialah Rp. 68.000.000 per tahun.
Jika penghasilan Bapak B memiliki nilai RP. 12.000.000 per bulan atau setara dengan 144.000.000, artinya Bapak B sudah melebihi nishab dan penghasilannya harus disedekahkan atau lebih tepatnya dizakatkan.
Untuk menemukan berapa sedekah yang dibayarkannya, Anda tinggal menghitungnya dengan rumus tadi, maka dihasilkan lah sebanyak Rp. 3.000.000 yang harus dizakatkannya atau setara Rp. 3.6000.000 dalam per tahunnya.
Rincian Terkait Berapa Persen Harta yang Harus Disedekahkan dalam Per Tahun?
Dalam per tahun harta yang kita miliki harus disisihkan untuk ibadah yang melalui dengan zakat, infaq, serta sedekah.
Zakat Fitrah
Dengan datangnya bulan Ramadan, zakat wajib dikeluarkan oleh semua umat muslim. Di mana zakat fitrah yang harus dikeluarkan wajib hukumnya dalam bentuk beras atau hal yang menjadi sumber energi tenaga diri sendiri. selain dari beras, biasanya berupa gandum, roti, dan makanan pokok lain yang menjadi sumber energi.
Zakat Mall atau zakat harus dikeluarkan oleh mereka yang memiliki pendapatan tetap dalam per hari atau per tahunnya, biasa disebut juga sebagai zakat penghasilan. Yang mana hitungan zakat mall ini telah dijelaskan di atas.
Infaq dan Sedekah
Selain dari sedekah yang bersifat wajib di atas atau tepatnya disebut dengan zakat maal. Maka adapun sedekah sunnah atau infaq yang dapat dilakukan dan bersifat anjuran.
Jika Anda ingin mengeluarkan sebagian harta untuk disedekahkan atau infaq maka Anda harus memperhatikan orang yang akan menerimanya, jangan sampai salah orang. Sebab hanya orang-orang tertentu yang berhak menerima sedekah, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan saudara serta kerabat.
Jika bertanya Sedekah penghasilan berapa persen ? maka jawabannya tidak ada nominal tertentu. Khususnya sedekah dan infaq tidak terdapat paksaan dalam menentukan nominal, asalkan Anda ikhlas maka hal tersebut sangat berarti.
Anda bisa mengambil nominal yang rendah mulai dari 5%-10% dari harta yang Anda miliki. Semisalnya, dalam perhari Anda mengeluarkan harta sebanyak Rp. 100.000 untuk kebutuhan. Maka Anda bisa menyedekahkannya mulai dari 5 ribu hingga 10 ribu.
Maka jika dibulatkan dalam perbulannya sedekah dan infaq yang bisa Anda keluarkan ialah 150 ribu hingga 300 ribu saja. Sangat enteng untuk dilakukan bukan?
Demikianlah rincian terkait harta yang harus disisihkan dalam ibadah mengenai zakat, sedekah dan infaq.
Hikmah dari Mengeluarkan Zakat atau Sedekah Gaji
Dibalik mengeluarkan zakat atau sedekah gaji terdapat hikmah yang dirasakan oleh diri Anda sendiri. Di mana hikmah dari mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan yang dapat dirasakan adalah sebagai berikut:
Membersihkan Diri dan Hati
Dalam ajaran syariat islam membayar zakat merupakan bentuk dalam membersihkan harta. Sebab dalam harta kita terdapat rezeki milik atau hak orang lain.
Dengan keterbiasaan dalam mengeluarkan zakat ada rasa lega atas kemampuan Anda dalam membagi harta pendapatan pada orang lain.
Lebih Mensyukuri
Mengeluarkan sebagian harta dan diberikan kepada orang yang membantu merupakan upaya bentuk rasa syukur diri atas nikmat yang Tuhan berikan. Hal ini pun dapat meningkatkan rasa syukur yang lebih tinggi dari hati diri sendiri.
Membantu Orang Lain
Membagi sebagian harta kepada orang lain pun menjadi salah satu bentuk dalam menolong dan membantu orang lain.
Apalagi jika Anda memberikannya kepada orang yang benar-benar membutuhkan seperti fakir miskin.
Mengelola Keuangan secara Baik
Dengan menyisihkan pendapatan yang diterima, secara terbiasa tanpa sadar hal ini mendorong kita untuk mengelola keuangan dengan baik. Anda jadi tahu mana rincian pendapatan yang harus dikeluarkan untuk prioritas antara kebutuhan dan ibadah.
Selain dari keempat hikmah di atas, Anda pun akan menemukan beberapa hikmah dan keuntungan yang didapat.
Dengan mengetahui berapa persen sedekah dari gaji yang diterima, Anda bisa tahu jumlah sebagian penghasilan yang harus dikeluarkan untuk sedekah dan utamanya adalah zakat mal.
Comments are closed.