Bekerja di laut lepas sebagai awak kapal menjadi impian beberapa orang. Terlebih untuk posisi pekerjaan ABK Kapal Cumi di perusahaan asing. Tentu jadi pertanyaan berapa sebenarnya gaji ABK Kapal Cumi Indonesia sehingga para pekerja lebih memilih kapal asing?.
Ternyata gaji yang ditawarkan bernilai lebih tinggi untuk kapal asing dibandingkan dengan Kapal Cumi dalam negeri. Wajar saja karena perusahaan luar negri menawarkan mata uang dalam bentuk dolar, sebagai contohnya Taiwan dan China.
Dua negara tersebut padahal menjadi negara yang menawarkan upah terendah. Standar negara lain jauh lebih tinggi dan tentunya diiringi juga dengan risiko mengerikan karena harus bekerja di atas kapal selama beberapa hari.
Baca Juga: Yuk Intip Besaran Gaji ABK Kapal di Semua Posisi yang Bisa Sampai Dua Digit
Gaji ABK Kapal Cumi Indonesia Apakah Sesuai?
Selain dari gaji pokok ternyata untuk ABK Kapal Cumi luar negri memberikan kontrak dan kepastian lama kerja. Berbeda dengan Indonesia yang belum mempunyai pengaturan standar upah gaji bagi awak kapal perikanan yang jelas.
Selain itu juga ada sistem di Indonesia yang memberikan gaji sistem bagi hasil. Sistem ini bisa saja menguntungkan namun bisa juga merugikan. Kerugiannya pada jumlah yang didapatkan per bulannya tidak tetap karena bergantung dengan hasil cumi ketika berada di darat.
Jenis cumi juga membuat harga yang variatif, bahkan bisa saja bukan cumi yang didapatkan namun jenis ikan beraneka ragam. Perbedaan pendapatan inilah yang sering menjadi permasalahan bagi ABK Kapal Cumi Indonesia. Jadi untuk sistem gaji ABK Kapal Cumi Indonesia ada beberapa poin penting di bawah ini:
- Skema Bagi Hasil
Sudah dijelaskan sebelumnya jika banyak yang menggunakan skema bagi hasil untuk para ABK nya. Meski terkadang sistem bagi hasil ini menguntungkan namun sering juga merugikan karena sudah rugi waktu dan tenaga selama di kapal belum lagi jika ada cuaca buruk yang membuat nyawa terancam.
Skema bagi hasil ini kerap merugikan bagi para pekerja pasalnya tidak ada perjanjian kerja yang dibuat secara resmi. Awak kapal biasanya justru mendapat hasil yang lebih kecil karena pengaturannya masih informal antara kapten kapal dengan awak penangkap cumi.
Pembagiannya dibagi ke dalam 3 bagian yaitu untuk pemilik kapal, nahkoda dan awak kapal. Lebih sering pembagian untuk pemilik kapal lebih besar sekitar 60% atau 40% sebagai bagian kebutuhan logistik. Lalu dibagi tiga lagi persentasenya antara pemilik kapal, nahkoda dan awak kapal. Bagian dari awak kapal inilah yang nantinya dibagi lagi dengan seluruh jumlah awak kapal.
- Gaji Standar UMR
Gaji paling cocok untuk ABK setidaknya sesuai dengan UMR daerah dimana para ABK ini menangkan cumi ataupun ikan. Jika mendapatkan gaji UMR ada peluang para ABK cumi tidak ingin bekerja di kapal asing yang menjanjikan gaji lebih tinggi.
- Kapal Luar Negri Kerap Eksploitasi Pekerja
Kekurangan kapal asing di luar negri meski menawarkan gaji yang tinggi namun kerap melakukan eksploitasi pekerja. Bahkan sempat ada kabar jika pekerja kapal dari Indonesia tidak bisa minum dan makan yang layak selama bekerja lalu harus berdiri dalam waktu lama sepanjang hari.
Tak jarang juga ada ABK yang meninggal saat bekerja karena tidak punya kekuatan fisik untuk menanggung beban kerja. Kisah menyedihkan para ABK Kapal Cumi atau kapal ikan memang sering terdengar apalagi yang bekerja di kapal luar negri.
Hanya saja ada keuntungan pada kapal luar negri memberi tawaran gaji pokok. Bahkan ada juga perjanjian yang jelas batas kerja sehingga ketika pekerja sudah menyelesaikan kontrak ada pilihan apakah akan melanjutkan atau tidak.
- Sistem Gaji Pokok Harian
Untuk mayoritas Kapal Cumi Indonesia selain bagi hasil ada juga yang menawarkan gaji pokok harian. Gaji tersebut ada yang Rp 30.000 per harinya dan ada tambahan bonus Rp 8.000 setiap kilo cumi yang didapatkan. Data gaji tersebut didapatkan pada tahun 2021 lalu.
Tentu jumlah gaji tersebut sangat kecil dibandingkan dengan beban pekerjaan yang ditanggung oleh setiap ABK. Wajar jika banyak yang memimpikan untuk ikut kapal luar negri meski awalnya harus membayarkan modal yang cukup tinggi.
- Tidak Ada Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan
Pekerjaan di atas kapal tengah laut pastinya berisiko. Sayangnya para pekerja ini tidak mendapatkan jaminan keselamatan atau jaminan kerja yang tentunya sangat menyedihkan. Bahkan jika sampai para pekerja ini meninggal di atas kapal tidak ada jaminan kematian yang bisa membantu keluarga yang ditinggalkan.
- Butuh Modal Awal
Meski punya risiko yang besar namun ada saja yang tertarik dan ingin menjadi pekerja di Kapal Cumi Indonesia. Untuk menjadi ABK Kapal Cumi Indonesia bahkan ada yang masuk menggunakan sogokan uang dan juga untuk modal lain misal daerahnya asalnya terlalu jauh dengan lokasi kapal biasa berlayar. Ada yang sampai menjual motor atau aset lain demi bisa menjadi ABK Kapal Cumi Indonesia.
Itu dia beberapa hal penting terkait gaji ABK Kapal Cumi Indonesia. Memang tidak ada gaji pokok dan regulasi yang jelas terkait dengan pekerjaan ini sehingga sistem bagi hasil dan perjanjian di awal kerja saja yang bisa jadi jaminan. Selain itu bonus serta tunjangannya belum jelas seperti jaminan kesehatan dan jaminan kecelakaan bagi pekerja yang punya risiko tinggi karena bekerja di laut lepas.
Comments are closed.